<FONT FACE="georgia" color="White"> CAFE PENDIDIKAN (Experience think, Experience do, and Experience live)

Minggu, 25 April 2010

Sistem Pengkodean Data

0

KOMBINASI PENGKODEAN

Digital signaling: sumber data g(t), berupa digital atau analog, dikodekan menjadi sinyal digital x(t) berdasarkan teknik tertentu Analog signaling: sinyal input m(t) disebut “modulating signal” dikalikan dengan sinyal pembawa, hasil modulasi berupa sinyal analog s(t) disebut “modulated signal”

Ada 4 kombinasi hubungan data dan sinyal:

  1. Data digital, sinyal digital à perangkat pengkodean data digital menjadi sinyal digital lebih sederhana dan murah daripada perangkat modulasi digital-to-analog
  2. Data analog, sinyal digital à konversi data analog ke bentuk digital memungkinkan penggunaan perangkat transmisi dan switching digital
  3. Data digital, sinyal analog à beberapa media transmisi hanya bisa merambatkan sinyal analog, misalnya unguided media
  4. Data analog, sinyal analog à data analog dapat dikirimkan dalam bentuk sinyal baseband, misalnya transmisi suara pada saluran pelanggan PSTN

TEKNIK PENGKODEAN DAN MODULASI

Bentuk x(t) bergantung pada teknik pengkodean dan dipilih yang sesuai dengan karakteristik media transmisi

Frekuensi sinyal pembawa dipilih yang kompatibel dengan media transmisi

DATA DIGITAL, SINYAL DIGITAL

Sinyal digital merupakan deretan pulsa tegangan diskrit dan diskontinu, tiap

pulsa merupakan elemen sinyal

Jika semua elemen sinyal memiliki tanda aljabar yang sama (positif atau

negatif), maka sinyal tersebut unipolar

Penerima harus mengetahui timing dari setiap bit

Jika faktor lain konstan, maka pernyataan berikut adalah benar:

Laju data naik à BER (bit error rate/ratio) naik

SNR naik à BER turun

Bandwidth naik à laju data (datarate) naik

Jika faktor lain konstan, maka pernyataan berikut adalah benar:

Laju data naik à BER (bit error rate/ratio) naik

SNR naik à BER turun

Bandwidth naik à laju data (datarate) naik

LAJU MODULASI

Secara umum D = R/b

• D=laju modulasi,

• R=laju data (bps), b=jumlah bit per elemen sinyal

Tujuan perancangan pengkodean data adalah:

• Tidak ada komponen dc

• Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal berada pada level 0 dalam waktu lama

• Tidak mengurangi laju data

• Kemampuan deteksi kesalahan

Unipolar: semua elemen sinyal (pulsa) memiliki tanda yang sama, positif atau negatif

Polar: satu keadaan diwakili oleh level tegangan positif, dan keadaan lain oleh level negatif

DATA DIGITAL, SINYAL ANALOG

Contoh: transmisi data digital melalui jaringan telepon publik (PSTN); perangkat digital dihubungkan ke jaringan melalui modem.

DATA ANALOG, SINYAL DIGITAL

Setelah konversi data analog ke data digital, proses selanjutnya adalah salah satu dari 3 cara berikut:

• Data digital langsung ditransmisikan dalam bentuk NRZ-L

• Data digital dikodekan sebagai sinyal digital dengan menggunakan kode selain NRZ-L

Data digital dikonversi menjadi sinyal analog, dengan menggunakan teknik

Modulasi

Teknik dasar yang digunakan dalam codec:

Pulse code modulation à SNR=6,02n+1,76 dB

Delta modulation à implementasi lebih sederhana, karakteristik SNR lebih buruk

Data Analog, Sinyal Analog

Alasan utama diperlukannya modulasi analog:

• Transmisi efektif terjadi pada frekuensi tinggi

• Memungkinkan frequencydivision multiplexing

Modulasi amplitudo s(t) = [1+nax(t)]cos(2πfct)

• cos(2πfct) adalah pembawa

• x(t) adalah sinyal masukan (membawa data)

No Response to "Sistem Pengkodean Data"

Posting Komentar